Jumat, 30 Oktober 2009

Sosiologi ekonomi

Sosiologi Ekonomi: Sejarah Perkembangan Ekonomi Dunia

I. Definisi Sosiologi ekonomi
Menurut artinya sosiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai interaksi antar manusia dan kelompok atau sebaliknya, hubungan timbal-baliknya, kondisi dan berbagai konsekuensi-konsekuensinya. Sedangkan lingkup sosiologi ekonomi adalah berhubungan dengan setiap aspek kehidupan manusia dalam bermasyarakat; semua usaha produktif manusia untuk mempertahankan diri; aturan dan undang-undang yang mengatur hubungan manusia satu sama lain; sistem ilmu pengetahuan dan kepercayaan (agama); seni dan moral dan kapasitas-kapasitas lainnya; dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dan berkembang dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat. Sedangkan lingkup sosiologi ekonomi adalah harus berhubungan dengan spesialisasinya, seperti sejarah, komparatif hukum dalam kehidupan sosial, dan dengan disiplin yang lebih umum, seperti biologi dan psikologi. Dan objeknya menentukan hubungan dari fakta-fakta sosial secara keseluruhan, dan itu mencakup semua hasil kegiatan ekonomi yang tidak bisa dicapai oleh disiplin ilmu khusus. Sosiologi ekonomi mencakup teori ekonomi, gejala kemasyarakatan, dan nilai kemasyarakatan. Esensi dari sosiologi ekonomi adalah peristiwa kemasyarakatan dibahas apa yang menjadi penyebabnya dilihat dari perspektif sosiologi, dan apa yang melatarbelakangi peristiwa kemasyarakatan tersebut. Masalah-masalah ekonomi yang terjadi di dalam kehidupan di lihat dari sudut pandang sosiologi, kalau di dalam ekonomi murni bahwa tindakan ekonomi seseorang dibagi menjadi dua yaitu tindakan ekonomi irasional dan tindakan ekonomi rasional. Namun dan motif ekonomi dapat dibagi menjadi dua yaitu motif dari dalam dan motif dari luar. Namun dalam sosiologi ekonomi terdapat motif-motif yang lain contohnya motif kekuasaan (Karl marx pernah meramalkan bahwa semua pemilik modal memiliki kekuasaan di dunia) dan motif sosial. Sosiologi ekonomi juga dapat diartikan sebagai bertemunya konsep sosiologi dan ekonomi. Contoh kasus yang dilihat dari segi sosiologi ekonomi adalah bahwa banyaknya sekolah swasta yang mahal namun banyak juga yang berminat masuk ke dalam sekolah itu. Hal ini bukan menunjukkan bahwa perekonomian meningkat, namun ada motif sosial di balik semuanya itu.
Motif sosial bisa terbentuk dari beberapa hal yaitu:
1. Asimilasi, merupakan pencampuran dua nilai budaya dalam suatu tempat. asimilasi dibagi menjadi asimilasi bahasa dan asimilasi sosial.
2. Akulturasi, yaitu benturan nilai-nilai budaya
3. Kooperasi, yaitu berbagai macam etnis dan budaya yang hidup berdampingan dalam suatu wilayah contohnya adalah singkawang yang terdiri dari etnis tionghoa dan melayu.
Motif sosial dipengaruhi oleh integrasi sosial, struktur sosial, status sosial. Secara ekstrim, masyarakat di dalam sosiologi ekonomi dibagi menjadi dua yaitu masyarakat kapitalis dan masyarakat sosialis/marxist walapun ada juga banyak macam masyarakat. Namun untuk memudahkan analisis di dalam sosiologi ekonomi maka dua aliran itulah yang dijadikan bahan analisis.

II. Kapitalisme.
pada abad ke 14 adalah puncak kematian rasional, bisa disebut juga masa kegelapan atau abad kegelapan. Pada zaman ini atau bisa kita sebut zaman skolastik. Pada zaman skolastik menganggap bahwa orang yang mengerti tentang agama adalah orang yang tahu segala-galanya. Tidak ada yang dapat menyanggah apa yang telah diputuskan oleh pemuka-pemuka agama. Berawal dari semangat liberalisme. Yang merupakan akibat dari zaman skolastikatau zaman kegelapan. Liberalisme adalah paham yang meyakini bahwa kebebasan adalah hak manusia sejak lahir. Paham ini menimbulkan suatu gerakan yaitu gerakan individualisme dalam bidang ekonomi dan memunculkan paham kapitalisme. Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang menekankan peran kapital (modal), yakni kekayaan dalam segala jenisnya, termasuk barang-barang yang digunakan dalam produksi barang lainnya (Bagus, 1996). Ebenstein (1990) menyebut kapitalisme sebagai sistem sosial yang menyeluruh, lebih dari sekedar sistem perekonomian. Ia mengaitkan perkembangan kapitalisme sebagai bagian dari gerakan individualisme. Sedangkan Hayek (1978) memandang kapitalisme sebagai perwujudan liberalisme dalam ekonomi. Ekonom seperti Friedrich von Hayek (1899-1992) dan Milton Friedman (1912-2006) kembali mengulangi argumentasi klasik yang pernah dikemukakan oleh bapak ekonomi sekaligus pelopor ekonomi Kapitalisme, Adam Smith (1723-1790), dan John Stuart Mill (1806-1873), yang mengatakan bahwa masyarakat pasar kapitalis adalah masyarakat yang bebas dan masyarakat yang produktif. Kapitalisme bekerja menghasilkan kedinamisan, kesempatan, dan kompetisi. Kepentingan dan keuntungan pribadi adalah motor penggerak yang mendorong masyarakat bergerak maju (dinamis). Masyarakat kapitalistik, secara akademis konsep ini muncul di abad ke 14 sampai dengan abad ke 17. puncak masyarakat kapitalistik adalah pada abad ke 17 yaitu pada abad ini terjadi abad pencerahan/ abad rasional yang kita sebut pencerahan kembali (renaissance). pada abad ke 14 adalah puncak kematian rasional, bisa disebut juga masa kegelapan atau abad kegelapan. Pada zaman ini atau bisa kita sebut zaman skolastik. Pada zaman skolastik menganggap bahwa orang yang mengerti tentang agama adalah orang yang tahu segala-galanya. Tidak ada yang dapat menyanggah apa yang telah diputuskan oleh pemuka-pemuka agama. Ciri masyarakat kapitalisme (lama) adalah:
1. Individualis
2. Laissez faire (biarlah berbuat)
3. Peran pemerintah dikurangi
John Stuart Mill adalah pencetus kapitalisme klasik. Kapitalisme yang sejalan dengan pemikiran liberalisme ternyata tidak selamanya berjalan dengan baik. J.M. Keynes berpendapat bahwa perekonomian pasar bebas/liberalisme dapat menimbulkan keresahan sosial dan ketidakstabilan sosial. Maka muncullah sebuah prinsip yang disebut Welfare state yaitu dimana menganggap bahwa setiap individu, masing masing individu berhak memiliki standard hidup minimal dan pemerintah disini mempunyai peran untuk menyediakan lapangan kerja yang artinya pemerintah bertanggung jawab atas rakyat dalam penyediaan lapangan kerja. Buah pikir J.M. Keynes yang berpendapat bahwa perekonomian pasar bebas akan menimbulkan keresahan sosial ini dikritik oleh beberapa aliran yaitu aliran new left, new right, neo Marxist. Aliran new left adalah aliran yang selalu ada pada Negara-negara berkembang yaitu menolak kapitalisme namun tidak sependapat dengan aliran Marxist. Alliran new right adalah sekumpulan sarjana-sarjana ekonomi yang lebih mengarah atau lebih berat kepada aliran klasik. Sedangkan aliran neo marxist adalah sebenarnya aliran yang tidak setuju kepada komunis. Berawal dari aliran neo marxist ini, timbullah sebuah yang dinamakan teori ketergantungan.
Kapitalisme dibagi menjadi dua yaitu kapitalisme klasik dan kapitalisme modern. Ciri masyarakat kapitalisme klasik seperti yang sudah disampaikan di atas tadi adalah individualisme, laissez faire, dan peran pemerintah dikurangi.

III. Marxist/ Sosialisme.
Bermula dari seorang filosof bernama Karl Marx. Karl Marx adalah orang yang menentang paham sistem ekonomi kapitalis atau yang di sebut kapitalisme. Marx berpendapat bahwa kapitalisme adalah sistem ekonomi yang hanya mementingkan akumulasi modal melalui penciptaan nilai-lebih yang dihasilkan oleh sarana produksi dan tenaga kerja yang dikuasai sepenuhnya oleh satu atau beberapa orang. Marx berpendapat bahwa seorang buruh yang bekerja pada suatu perusahaan tidak mengerti kalau mereka dijadikan sebuah modal bagi perusahaan. Kehidupan tenaga kerja adalah untuk perusahaan. Kapitalisme menurut Marx adalah exploitasi untuk kpentingan satu orang atau kumpulan orang. Teori Marx yang lain adalah mengenai orang terasing/alienasi, yaitu sebuat teori yang mengatakan bahwa seorang buruh tidak dapat menikmati dari apa yang telah mereka kerjakan. Secara nyata dapat digambarkan sebagai berikut. katakanlah harga sebuah televisi 24 inch di pasaran berkisar 1 sampai 2 juta. Dalam proses pembuatannya, bisa diperkirakan bahwa telah terjadi akumulasi kapital yang sudah dihitung oleh si pemiliki modal; misalnya berapa harga produksi, berapa ongkos pengerjaannya, berapa lama ia dikerjakan, dan berapa ongkos promosinya, dan seterusnya. Semua ini terakumulasi ke dalam modal kerja. Buruh yang mengerjakan televisi tersebut katakanlah dibayar 1 juta perbulan. Akan tetapi, si buruh ini tentunya telah menghabiskan waktu setidaknya 10 jam sehari dan enam hari seminggu dalam pengerjaannya. Di sini dapat dilihat bahwa harga televisi tersebut di pasaran telah jauh lebih mahal dari upah si buruh jika dibandingkan waktu dan tenaga yang ia habiskan untuk membuat barang tersebut. Maka, si buruh ini telah terasing dari hasil pekerjaannya alias barang yang ia hasilkan lebih mahal dari “harga” dirinya sebagai pekerja. Inilah yang dimaksud dengan orang terasing/ alliensi. Marx menulis, “Nilai si pekerja sebagai modal naik berkesesuaian dengan permintaan dan persediaan, dan bahkan secara fisikal, keberadaannya, hidupnya, adalah dan dipandang sebagai suatu persediaan suatu barang dagangan seperti barang dagangan lainnya. Si pekerja itu memproduksi modal, modal memproduksi dirinya (si pekerja) karenanya ia memproduksi dirinya sendiri, dan manusia sebagai pekerja, sebagai suatu barang dagangan, adalah produk dari siklus ini. Bagi manusia yang cuma seorang pekerja belaka dan baginya sebagai seorang pekerja kualitas-kualitas kemanusiaannya hanya ada sejauh itu berada (eksis) bagi modal yang asing (alien) baginya”. Dalam pandangan Marx, buruh atau pekerja nilai kediriannya tidak lebih dari nilai sebuah barang dagangan di mata kapitalis.

IV. Kapitalisme Modern.
Berawal dari Kritik Marx tentang kapitalisme maka muncullah sebuah paham baru yaitu kapitalisme modern yang sifatnya lebih humanis atau lebih manusiawi. Tidak mengeksploitasi manusia sebagai modal seperti pada paham kapitalisme klasik. Kapitalisme modern dapat kita lihat pada zaman sekarang. Salah satu perbedaan dengan kapitalisme klasik adalah pada peran pemerintah. Pada waktu zaman kapitalisme klasik peran pemerintah dikurangi dan dibatasi, pemerintah tidak berhak kepada apa yang dilakukan pemilik modal. Roda perekonomian diserahkan kepada industri atau pemilik modal. Namun sekarang peran pemerintah adalah yaitu mengatur jalannya roda perekonomian. Jalannya roda perekonomian tidak begitu saja diserahkan kepada pemilik modal. Pemerintah juga memberi perhatian kepada kesehatan, keamanan, dan hak asasi manusia (HAM). Inilah yang disebut dengan kapitalisme modern. Kapitalisme yang sifatnya lebih manusiawi.

V. Komunisme.
Paham Marx yang sosialis justru menciptakan paham baru yaitu komunis. revolusi sosialis yang pernah dicita-citakan Marx adalah sebagai batu loncatan menuju masyarakat komunal (masyarakat komunis). Paham komunis tidak pernah terjadi di negara-negara industri, seperti di Eropa Barat dan Amerika. Sebaliknya, analisis ekonomi-politik Marx kemudian hanya menjadi sebentuk ideologi yang melahirkan rezim otoritarianisme yang kita kenal kejam. kekejamannya melebihi kekejaman kapitalisme seperti misalnya yang terjadi pada Lenin, Stalin, dan Mao Tse Tung.

VI. Perkembangan Sejarah Ekonomi.
Dari apa yang telah diuraikan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa sosiologi ekonomi meliputi unsur manusia, interaksi, dan masyarakat. Sosiologi ekonomi berhubungan erat dengan filosofi, dimana filosofi merupakan sebuah aplikasi dari etika pada masalah organisasi sosial dan perkembangan sosial. Perkembangan yang bermula dari abad ke 14 dimana terjadi puncak kematian rasional dan memulai abad baru yang kita sebut sebagai abad pencerahan. Namun di dalam perjalanannya kita dapat melihat berapa banyak perkembangan yang terjadi yang dapat dianalisis menurut sudut pandang sosiologi ekonomi. Seperti yang telah diungkapkan di bagian awal tadi bahwa objek sosiologi ekonomi adalah menentukan hubungan dari fakta-fakta sosial secara keseluruhan, dan itu mencakup semua hasil kegiatan ekonomi yang tidak bisa dicapai oleh disiplin ilmu khusus.













Daftar Pustaka

http://indonesiafile.com/content/view/506/45/
http://media.isnet.org/islam/Etc/Kapitalisme.html
http://alasygar.wordpress.com/2009/03/29/kapitalisme-klasik-dan-kapitalisme-mutakhir/
sosiologi ekonomi.ppt, maryunani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar